Skip to main content

Kisah Pohon Ara

Menarik untuk mencari informasi seputar pohon Ara atau Tin (bahasa Arab), karena pohon ini ternyata sudah ada sejak jaman purba, bahkan di tulis didalam Alkitab di kitab kejadian pasal 3. Hebatnya pula pohon Ara telah banyak dimanfaatkan tidak hanya dikonsumsi buahnya namun juga karena manfaat untuk kesehatan.

Kisah Dalam Alkitab
Alkitab mengisahkan tentang pohon ara, meskipun dengan berbagai nama dan berbagai jenisnya. Sebagai contoh dari bahasa Ibrani, disebutkan nama enah atau enim, paggim, suke dan sukon. Dalam bahasa Arab disebut tin. Kesemuanya mengemukakan, bahwa buah pohon ara itu menjadi andalan di daerah yang kering tropis atau lembabnya sub tropis, khususnya di Asia Minor, seperti Iran, Irak, Yordania, Siria , Palestina, Israel, sebagian Mesir dan sekitar Laut Tengah (Mediterania) seperti Yunani hingga Spanyol.Untuk pertamakalinya pohon ara disebut dalam Alkitab, yakni dalam Perjanjian Lama, di mana daunnya yang lebar itu digunakan penutup aurat Adam dan Hawa ketika sudah tahu akan malu akibat terjerumus dalam dosa.
Kejadian 3:7 mengisahkan: Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.
Kemudian disebutkan tentang pohon itu di “tanah harapan” (bumi Palestina) yang didamba-kan oleh orang-orang Israel zaman Musa, sebagaimana dalam Ulangan 8:8 sebagai berikut: “..suatu negeri dengan gandum dan jelainya, dengan pohon anggur, pohon ara dan pohon delimanya….”.
Dikisahkan pula, bahwa ketika Musa memerintahkan dua orang mata-mata untuk meneliti tanah Kanaan, sesampainya mereka di lembah Eskol pada perjalanan pulang, memotong beberapa cabang dan buah-buahan pohon anggur, buah delima dan buah ara sebagai bukti kesuburan tanah di situ (Bilangan 13:23).  Lalu kisah keluh-kesah orang-orang Israel kepada Musa, yang katanya tempat pengungsian dalam eksodus itu “bukan tempat untuk menabur, tanpa pohon ara dan delima” (Bilangan 20:5).  Begitu pula saat negara Mesir pimpinan Firaun diterpa kutukan (tulah) berupa wabah, maka pepohon ara di tempat itu bertumbangan, sama dengan ancaman hukuman bagi orang-orang Israel yang tidak setia, antara lain dengan kata-kata: “…akan memakan habis pohon anggurmu dan pohon aramu.” (Jeremia 5:17). Begitu pula dalam kisah Amos ketika menjawab pertanyaan Amazia, imam di Betel (Amos 7:14): “Aku ini bukan nabi dan aku tidak termasuk golongan nabi, melainkan aku ini seorang peternak dan pemungut buah ara hutan.” Lalu dalam Perjanjian Baru dikisahkan tentang peranan pohon ara, yakni ketika Yesus diiringi para muridNya memauski kota Jerikho. Di jalan itu penduduk mengelu-elukan dan menutupi pandangan pimpinan pemungut pajak yang bertubuh pendek bernama Zacheus. Dia ingin melihat bagaimana sosok Yesus itu. Dalam Lukas 19: 4-5 dikisahkan: Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ…”
Apabila berkendara beberapa kilometer sepanjang desa-desa pegunungan di Palestina, di mana para petani berkebun pohon ara, maka dapat diketahui entah berapa tahun untuk menjadikan pohon yang tumbuh dengan lambat itu hingga menjadi berbuah. Namun, bukan pohon dan buahnya ditinjau hanya dari segi komersialnya, akan tetapi ada kebanggaan tersendiri, karena dipercaya pohon itu pembawa kedamaian dan rejeki. Di zaman raja Solomo dari Israel, kaum Yudah dan Israel berkeliaran dan berbincang bersama di bawah naungan pohon anggur dan pohon ara.
Pendek kata, banyak sekali disinggung tentang pohon ara dalam Alkitab. Berarti, pohon tersebut sebagai andalan atau pohon favorit bagi bangsa-bangsa di sana. Buktinya, dalam Yohanes 1:48 dikisahkan, bahwa disebabkan daunnya yang lebat, maka pada musim kemarau, para pemilik pohon itu di mana saja terlihat duduk-duduk berteduh di bawahnya. Nampaknya duduk atau berkumpul di bawah pohon ara akhirnya menjadi tradisi masyarakat..

Bentuk dan Manfaatnya
Pohon itu memang tidak tumbuh di daerah tropis Asia, termasuk di negara kita, kecuali  di belahan barat daya Asia (Asia Minor), tempat yang diperkirakan asal mula keberadaan pohon ara. Kemudian menyebarlah ke kawasan sekitar Laut Tengah (Mediterania).
Jenis pohon ara Ficus carica, termasuk keluarga Urticacaeae, yang menghasilkan ara yang umum, di mana masuk pula keluarga jenis itu seperti pohon beringin, pohon karet liar India (rubber fig-tree), jenis sycomore dan tetumbuhan lain yang bermanfaat bagi manusia.
Kini pohon ara dibudidayakan di seluruh kawasan Israel dan Palestina, terutama di kawasan pegunungan, seperti Gunung Olivet. Pada abad 16, diperkenalkan di  Amerika Utara untuk budidaya buahnya dan menjadi barang dagangan laris mulai tahun 1900 hingga kini. Begitu pula di Spanyol, di mana pohon itu dinamai brebas.
Ara yang liar yang bentuknya seperti tumbuhan belukar, bertumbuhan di mana saja, yang pada umumnya tidak berbuah atau disebut oleh orang fellahin sebagai “pohon lelaki”. Sejak zaman dulu, para petani perkebunan ara itu sudah menggunakan pupuk.
Bahasa Inggerisnya pohon ara disebut Fig. Dari bahasa Latin (ilmiahnya) Ficus.  Masih menjadi keluarga tumbuhan mulberry (Moraceae). Tetumbuhan itu berbentuk mulai jenis perdu sampai dengan pohon kerdil yang selalu berdaun hijau di segala musim. Bermacam bentuk atau jenis buahnya, dari yang seperti buah peer, bulat seperti jeurk keprok ukuran kecil, bentuk kecil-kecil seperti duku atau langsat, sampai dengan  yang kecil-kecil  sebagai buah pohon beringin. Buah-buah tersebut sebagian besar bisa dimakan mentah-mentah, ataupun dimasak atau diproses dulu. Jenis buahnya yang seperti buah peer, meskipun berukuran lebih kecil, sejak dulu sudah dibudidayakan. Dari  beberapa jenisnya, umumnya jenis yang dijadikan barang dagangan adalah Ficus carica. Sejak zaman dulu, berbagai jenisnyabuah ara ada yang dibuat sebagai bahan kue. Terbukti ketika Abigail memberi bekal kepada Daud dan orang-orangnya ketika berjaga-jaga terhadap keamanan negeri itu, menurut 1 Samuel 25: “…lima sukat bertih gandum, seratus buah kue kismis dan dua ratrus kue ara…”. Lalu ketika Yesaya mengobati raja Yehuda, Hizkia, malahan menggunakan kue ara untuk obat, dengan memerintahkan orang-orang raja itu melalui kata-kata: “Baiklah diambil sebuah kue ara dan ditaruh pada bara itu, supaya sembuh!” (Yesaya 38: 21).


Wujud Ara.
Pada era yang dikisahkan dalam Perjanjian Baru itu, mungkin jenisnya adalah pohon ara liar yang dinamai Caprifig. Karena pada era pengajaran Yesus Kristus, tumbuhan tersebut belum dibudidayakan, tetapi tumbuh secara liar di kawasan pegunungan Israel.
Pohon itu terdiri dari satu atau beberapa batang dengan tinggi maksimum antara 4,9 hingga 9 meter. Daunnya lebar bercabang (terpecah-pecah) dalam tiga lima lembar dan  kasar, hampir sama bentuknya dengan daun papaya (Carica papaya) atau daun pohon sukun (Artocarpus communis). Karena berdaun lebat, maka dulu kala, pohon ara liar itu juga tempat untuk berteduh. Di Palestina terdapat jenis pohon ara, berbeda-beda rasa manis  maupun warna buahnya. Sebagian enak dimakan, sebagian lagi tak enak. Karena cuaca di kawasan tersebut berhawa hangat dan panas, maka pohon ara bisa berbuah dua kali dalam setahun, dan masak ada yang dalam bulan Juni dan ada yang dalam bulan Agustus.
Buahnya (terutama bila sudah dikeringkan) mengandung kadar gula yang tinggi, vitamin calcium, zat besi serta zat tembaga. Di Amerika Serikat sebagai contoh, buah ara digunakan sebagai bahan roti ataupun dikalengkan.  Sedangkan buah ara yang bermutu jelek atau limbah dari proses industrinya, dijadikan makanan sapi, babi dan ternak lainnya, karena mengandung gizi yang tinggi. Dalam setahunnya, buah-buah ara dipanen dua kali. Untuk dijadikan produk makanan, masing-masing jenis membutuhkan berbeda cara pengolahannya.
Terdapat 4 keluarga besar ara (figs), yakni Caprifig, Smyrna-fig, San Pedro-fig serta Biasa (Common-fig)  atau liar. Cara berbuahnya karena terjadinya persilangan yang dibawakan oleh lebah-lebah kecil  jenis Blas tephaga psenes. Lebah-lebah itu menyedot sari putik bunga (jantan) yang ada diujung bakal buah, lalu menyebarkannya ke bagian dalam dari putik bunga (betina).
Karena berasal dari tanaman liar, pohon ara paling suka tumbuh di atas pangkal pohon yang rebah dan sudah membusuk. Tumbuh di tanah yang kering,, saat buahnya mendekati matang,  hujan pun menjadi tabu buatnya. Jenis Smyrna-fig hanya berbuah pada musim kemarau, sedang buah dari jenis Common-fig dan San Pedro-fig harus diolah terlebih dulu.
Jenis pohon ara yang kecil (sebagai tanaman perdu) berbuah seperti buah cherry. Bila matang, buahnya berjatuhan, malahan bisa menggelinding didorong angin yang cukup kuat. Buah-buah yang berjatuhan itu biasanya yang dimakan, dan sering dilihat di pasar-pasar tradisional di Yerusalem. Juga yang dibuat untuk bahan kue (disebut bhelah).
Begitu banyak atau meluasnya keluarga dan jenis lain dari ara, yang buahnya tidak dimakan manusia, karena berjenis pohon karet Indian rubber tree (F. elastica), di mana banyak halaman keluarga di Asia ditanami pohon karet jenis itu, sehingga disebutlah “karet Assam”. Sedangkan umat Hindu menjadikan salah satu keluarga pohon ara, yakni  F. benghalensis atau banyan tree atau pohon beringin, sebagai pohon yang keramat. Pohon ini bisa tumbuh dari daratan India ke arah timur, yakni sampai dengan Indonesia bagian barat dan timur. Begitu pula peranan pohon beringin, karena teduh dan banyak burung memakan buahnya, maka di bawahnya bukan sekedar tempat berteduh, tetapi juga berkumpul. Di desa-desa di India maupun di Bali, sering dijadikan pasar kecil. Jadi, juga sebagai tempat kedamaian.
Begitulah sekilas pohon ara sebagaimana tersebutkan dalam Alkitab. Pohon yang buahnya menjadi semacam icon ataupun andalan. Seumpama di sana dulunya bisa tumbuh buah mangga seperti di Indonesia, barangkali buah manggalah yang menjadi icon! (Lit.: Encyclopedia Americana, Americana Corp. (1978);Grolier Encyclopedia of Knowledge, Grolier Incorp. USA; Indonesian Heritage,Plants; Grolier; The Lion  Encyclopedia of the Bible, A Lion Book (1978)as/aw/sgbi).


Sumber : http://www.bethany.or.id/


Comments

Popular posts from this blog

JENIS POHON TIN YANG BEREDAR DI INDONESIA

Jika menyimak pergerakan bibit Tin yang hadir dan di tanam di Indonesia sudah banyak sekali jenisnya. Kalau menyimak di Toko Online, Media Sosial, Blogger dan media online lainnya kamu akan temukan banyak jenis yang ditanam dan dijual oleh para pekebun di Indonesia entah berskala kecil maupun dalam jumlah borongan. Sampai saat ini yang bisa saya lihat jenisnya ada dibawah ini, diantaranya : (Foto diambil dari berbagai sumber) Abicou Abicou Sinonim Nama Buah :  San Piero, Aubique Of Provence Abkhazian  Purple Abkhazian  Purple Adloni Adloni Adriatic Adriatic Sinonim Nama Buah :  Grosse Verte, Chico, Strawberry, Verdone, Fragola, Italian Strawberry, Neain, Ventura, White Adriatic, Fico De Fragola Deskripsi Buah : Kulit buahnya berwarna hijau kekuningan. Ukuran buahnya sedang sampai besar dengan rasa yang sangat manis dan biji berwarna merah. Bentuk buahnya membulat dan mempunyai leher yang panjang.  Ketika masak buahnya, memiliki daging berwarna merah s

POHON LOA UNTUK POHON TIN-ARA

Pohon Loa atau Ficus Racemosa (syn. Ficus Glomerata Roxb ) adalah jenis tanaman dalam keluarga Moraceae. Pohon Loa banyak dijumpai tumbuh didaerah berair, umumnya disekitar tepian aliran sungai. Loa  adalah tumbuhan asli yang banyak dijumpai di Australia, Malesia, Asia Tenggara dan benua India. Di Indonesia, pohon loa banyak dijumpai di beberapa daerah hutan tropis dan hidup di rawa, sungai. Maka jika ada yang ingin menanam pohon loa disekitar pekarangan, tanaman ini haruslah dijaga ketesediaan airnya (asal drainase baik). Loa banyak sekali tumbuh dari mulai dataran rendah hingga dataran tinggi, pohon ini tidak rewel dalam pemeliharaannya. Bentuk pohon ini rindang dan bila dilihat dari kejauhan sangatlah gagah dan kokoh, serta menarik.   Pohon Loa memiliki tubuh yang besar bahkan lingkar batangnya bisa sampai 5 meter di alam bebas. Batang utamanya kadang mengeluarkan akar gantung dan dari batang itu juga bisa muncul buah yang bisa dimakan ketika sudah masak, rasanya manis asam

BUAH TIN WARNA GELAP

Dibawah ini buah Tin yang warna kulitnya berwarna hitam atau keunguan atau merah (warna gelap) Abicou Abicou Abebereira Black  Abebereira Black Albacor Comuna Albacor Comuna Acunitas Negra(Malaga) Ambra Nero Albacor de molla blanca Albacor de molla blanca Albacor de molla de melo Albacor de molla de melo Albacor de molla vermella Albacor de molla vermella Alenyana Alenyana Andreva Angelos Dark Alacantina Negra Alacantina Negra Azul-Azul Azul-Azul Blava-Flor Blava-Flor Black Bethlehem Black Bethlehem Black Bursa Black Bursa Black Cyprus Black Madeira Black Madeira Bordissot Negra Beat Ramon Blaveta Borda Barraquer Borda Barraquer Bellone Bellone Bel Coll Bec De Perdiu Bonjesusa Bordissot Blanca Negra Bordissot Blanca Negra Bordissot Negra De Coll Bordissot Negra De Coll Botanda Barnisotte Nero Black Ischia Black Ischia Black Lebanese Black Genoa Black Genoa